Selasa, 05 Februari 2013

Friends? Have I Found Them?

Assalamualaikum Wr. Wb.


Bicara tentang sahabat..

Sahabat, ya sahabat. Apa memang 'hubungan' ini bisa disebut sahabat atau enggak, sebenarnya bukan masalah besar untuk kami. Kami, yang bersama2 memperjuangkan kehidupannya disini tanpa ada satu orangpun keluarga, tanpa ada sedikitpun pegangan untuk berdiri, tanpa ada penyangga untuk tetap melangkah.

Berjalan di tengah kegelapan dengan mata yang buta.

Mungkin hal inilah yang pertama kali kami rasakan ketika menginjakkan kaki di Ibukota. Kota dimana harapan dan impian berjuta rakyat diperjuangkan kenyataannya. Sebelumnya, kami hanya bisa melihat Ibukota hanya melewati siaran televisi. Mengintip kehidupan metropolitan yang penat, yang udaranya penuh bau peluh dan polusi, yang prestisius. Tidak ada sedikitpun pemikiran untuk bisa hidup disini, bahkan untuk menjejakkan kami kami pun kami tidak berani memimpikannya.

Namun, sekarang, disinilah kami.

Lauh Mahfuz, rangkuman takdir Allah, tidak ada yang berani membantahnya. Di sinilah kami dipertemukan, di sinilah kedewasaan kami dipoles, di sinilah kami membuka gerbang kehidupan pertama kami.

Saat dimana Ayah Ibu melepaskan rangkulannya, membiarkan kita terjatuh untuk berdiri.
Menuju kehidupan yang sebenarnya, turun ke masyarakat.
Membuka mata akan sosialisasi, saat dimana Bumi mulai mengenal nama kita.
Pengujian akan keputusan. Pengukuran kadar baik-buruk.
Dan akhirnya, kita akan belajar mengapa kita dilahirkan disini, mengapa kita mengalami semua ini.
Menuju diriNya. Yang Esa. Allah SWT.

Itulah yang pertama kali menjadi alasan mengapa aku mencarinya. Mencari peganganku, sandaran keluh kesahku. Yang harapannya bisa membantu aku berdiri disaat aku tak mampu lagi berdiri, dan bersedia menuntunkan ketika aku tak sanggup lagi melangkah. Namun, juga mampu berjalan berdampingan bersamaku disaat aku mampu untuk berlari, mampu menerima kebahagiaanku yang terkadang meluap2. Mereka yang mampu aku tuntun, membantunya menjajaki setiap permasalahan mereka.

And the believers, men and women, are protecting friends of one another, they enjoin the right and forbid the wrong...
(QS At-Taubah 9:71)

Apakah mereka bersedia ada ketika aku sedih? Apakah mereka bersedia ada ketika aku senang? Bersediakah mereka menuntunku kearah kebenaran? Kearah Allah SWT? Mungkin saat ini belum mampu. Mungkin sama seperti aku juga. Butuh pegangan.

A Muslim is a brother to a Muslim: Neither he wrongs him, nor hands him over (to another). And whoso comes in need of his brother, Allah comes in his need; and whoso removes a calamity of a Muslim, Allah will remove a calamity from the calamities of the Resurrection Day; and whoso conceals the faults of a Muslim, Allah will conceal his sins on the Resurrection Day.
(Prophet Muhammad SAW, by Bukhari and Muslim)

Tapi apakah dengan segala kekurangannya aku pantas mendeskreditkan mereka? TIDAK. Mengapa aku berani melakukan hal yang belum menjadi kapasitasku? Mengapa aku harus memusuhi mereka yang belum tahu apa2, sedangkan aku sendiri tidak tahu apa2?

Lalu, apakah yang aku lakukan ini adalah benar atau salah? Wallahu a'lam.
Hanya Dia lah, pemilik alam semesta, sang khalik, yang mampu menjawabnya.

Dan, pada akhirnya, aku yang hanyalah seorang anak manusia. Yang lemah, yang tak berdaya, hanya mampu melakukan yang terbaik untuk mereka. Dengan secercah harapan semua akan berjalan baik2 saja. Satu hal yang bisa aku berikan, hanyalah perhatian dan sayangku atas mereka. Dan sekali lagi, dengan harapan semua akan berjalan baik2 saja. 

You will see the believers in their mutual kindness, love and sympathy just like one body. When a limb complains, the whole body responds to it with wakefulness and fever.
(Prophet Muhammad SAW, by Bukhari and Muslim)

Mungkin mereka bukanlah sebaik2nya teman, namun sampai saat ini, mereka adalah yang terbaik yang mampu aku temukan. Melalui mereka, aku berharap dengan segala kerendahan hari agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk hidup dan kebaikan2 untukku --dan untuk kita semua pastinya-- meniti kehidupan sekarang menuju kehidupan mendatang, kehidupan nan abadi, kehidupan di akhirat kelak.


Wabillahi taufik wal hidayah..
Wassalamualaikum Wr. Wb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar